Simbolon Mendukung RK, PDIP Beri Sinyal Hijau?

- 1.1. Jakarta
- 2.1. Analisis
Table of Contents
Jakarta - Politikus senior PDIP Effendi Simbolon kini beralih mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK)-Suswono, pada Pilkada Jakarta 2024.
Kehadiran Effendi Simbolon dalam pertemuan antara RK dengan Presiden Joko Widodo di kawasan Cempaka Putih, Senin (18/11), menjadi indikasi dukungannya terhadap pasangan tersebut.
Statusnya Simbolon saya tidak tahu, kata Ketua DPP PDIP Said Abdullah kepada wartawan di gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Selasa (19/11/2024).
Sementara itu, Said menyebut tren elektabilitas pasangan calon nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno (Si Doel), terus meningkat menjelang pencoblosan pilkada. Ia bahkan memprediksi elektabilitas duet itu bisa melewati 50%.
Fenomenanya menurut saya dari berbagai survei dan penerimaan masyarakat di bawah untuk Pramono Anung dan Doel menang, ujar Said.
Analisis
Perpindahan dukungan Effendi Simbolon ke RK-Suswono menjadi kejutan tersendiri, mengingat sebelumnya ia dikenal sebagai pendukung setia pasangan calon nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.
Keputusan Simbolon ini diduga terkait dengan kekecewaannya terhadap Ahok yang dianggap tidak lagi sejalan dengan nilai-nilai PDIP. Selain itu, Simbolon juga dikabarkan memiliki hubungan dekat dengan RK.
Perubahan dukungan ini berpotensi menguntungkan RK-Suswono, terutama di kalangan pemilih nasionalis dan religius yang menjadi basis pendukung PDIP.
Namun, dukungan Simbolon juga bisa menjadi bumerang bagi RK-Suswono jika dianggap sebagai bentuk intervensi dari pihak luar. Hal ini mengingat PDIP merupakan partai pengusung Ahok-Djarot.
Di sisi lain, peningkatan elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno menunjukkan bahwa pasangan ini masih menjadi penantang kuat bagi RK-Suswono. Dukungan dari kalangan masyarakat bawah dan pemilih tradisional PDIP menjadi modal utama bagi duet ini.
Dengan semakin dekatnya hari pencoblosan, persaingan Pilkada Jakarta 2024 diprediksi akan semakin ketat. Ketiga pasangan calon masih memiliki peluang untuk meraih kemenangan, tergantung pada strategi kampanye dan dukungan dari masyarakat.
✦ Tanya AI