Revolusi Pendidikan: Gibran Desak Penghapusan Zonasi dan Injeksi Programming
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4977752/original/067690200_1729673536-20241023-Uji_Coba_Makan_Gratsi-HER_1.jpg)
Table of Contents
Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka meminta para Kepala Dinas Pendidikan di seluruh Indonesia untuk mengkaji ulang sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur zonasi.
Dalam Rapat Koordinasi Evaluasi Kebijakan Pendidikan Dasar dan Menengah, Gibran menyampaikan bahwa sistem zonasi belum bisa diterapkan secara merata di semua wilayah Indonesia karena kendala fasilitas dan kualitas guru yang belum merata.
Gibran juga merujuk pada pengalamannya saat menjabat Wali Kota Solo, di mana ia kerap menerima keluhan terkait sistem zonasi. Tiap tahun fenomenanya sama. Pasti ada kenaikan ini apa, perpindahan domisili menjelang BPDP, ujarnya.
Menurut Gibran, sistem zonasi belum bisa diterapkan di semua wilayah karena beragam kendala, seperti fasilitas hingga kualitas guru yang belum merata. Ada provinsi, tempat-tempat yang kelebihan guru, ada provinsi, tempat-tempat yang kekurangan guru, katanya.
Gibran menegaskan bahwa misi menuju Indonesia Emas 2045 bukanlah pekerjaan orang per orang. Ia mengajak semua pihak terlibat untuk mewujudkan momentum yang hanya datang satu kali tersebut.
Selain itu, guna menggenjot kecerdasan pelajar Indonesia, Gibran juga meminta ada pelajaran soal coding, programming, hingga digital marketing di sekolah.
Penting sekali untuk mengajarkan anak-anak kita dari muda pentingnya coding, programming, digital marketing', ujar mantan Wali Kota Solo ini.
Gibran menilai, PPDB sistem zonasi belum bisa diterapkan di semua wilayah. Jadi intinya bapak-ibu, ini mohon dikaji lagi, apakah akan diteruskan atau apakah akan kembali ke sistem yang lama, katanya.
Gibran juga merujuk pada pengalamannya saat menjabat Wali Kota Solo, dimana dia kerap menerima keluhan yang sama terkait sistem zonasi.
Gibran menyatakan, selain jumlah guru yang belum merata, fasilitas di setiap sekolah di Tanah Air juga belum merata. Sehingga, sering ditemukan adanya peserta didik yang rela pindah domisili demi bisa mengecap pendidikan di sekolah yang diinginkan.
✦ Tanya AI