Penjarahan Truk Bantuan Gaza: PBB Murka, Tuntut Tindakan Tegas

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengecam keras penjarahan truk bantuan kemanusiaan di Gaza, Palestina. Penjarahan ini menghambat distribusi bantuan yang sangat dibutuhkan di wilayah yang dilanda konflik tersebut.

Distribusi bantuan di Gaza menghadapi banyak kendala, termasuk kekurangan bahan bakar, jalan yang rusak akibat perang, dan pertempuran di daerah padat penduduk. Selain itu, penjarahan juga memperburuk situasi.

Pejabat kemanusiaan yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan kepada AFP bahwa hampir setengah dari bantuan yang masuk ke Gaza dijarah, terutama pasokan dasar.

Pada hari Senin (18/11), Kementerian Dalam Negeri Gaza mengumumkan operasi besar-besaran untuk menargetkan para penjarah. Namun, surat kabar Washington Post mengutip memo PBB yang menyatakan bahwa beberapa geng menerima perlindungan dari Pasukan Pertahanan Israel.

Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric, mengutuk penjarahan tersebut dan mendesak agar segera dihentikan. Penjarahan bersenjata telah menjadi sistematis dan harus segera diakhiri. Hal itu menghambat operasi bantuan penyelamatan nyawa dan semakin membahayakan nyawa staf kami, katanya.

Dujarric menambahkan bahwa PBB tidak mengetahui memo yang menyebutkan keterlibatan Pasukan Pertahanan Israel dalam melindungi geng penjarah.

Kementerian Dalam Negeri Gaza melaporkan bahwa lebih dari 20 anggota geng yang terlibat dalam pencurian truk bantuan tewas dalam operasi keamanan. Israel memberlakukan pengepungan total di Gaza pada tahap awal perang tahun lalu.

Sementara itu, PBB memperingatkan pada tanggal 9 November bahwa kelaparan mengancam di beberapa daerah di Gaza karena kurangnya bantuan. Gagasan bahwa pasukan Israel mungkin membiarkan penjarah atau tidak melakukan cukup upaya untuk mencegahnya, sejujurnya, cukup mengkhawatirkan, mengingat tanggung jawab Israel sebagai kekuatan pendudukan untuk memastikan bahwa bantuan kemanusiaan didistribusikan dengan aman, kata Dujarric.