• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Misteri Pesugihan Terkuak: Jalan Pintas Menuju Kekayaan yang Berujung Malapetaka

img

Pesugihan: Mitos dan Realitas dalam Kapitalisme

Dalam dunia yang didominasi kapitalisme, muncul fenomena pesugihan, sebuah praktik yang diyakini sebagai perjanjian dengan kekuatan gaib untuk memperoleh kekayaan secara instan. Antropolog Australia Michael Taussig, dalam penelitiannya yang mendalam di Amerika Selatan, mengungkap mitos di balik praktik ini.

Menurut Taussig, pesugihan muncul sebagai bentuk kritik terhadap kapitalisme yang telah mengasingkan masyarakat dari tanah leluhur dan menghancurkan praktik ekonomi tradisional. Cerita pesugihan diproduksi untuk memahami keterasingan mereka dan sebagai tanggapan atas gangguan sosial besar-besaran yang ditimbulkan atas kemunculan akumulasi modal swasta, tulis Taussig dalam The Ghost in the Machine (2018).

Taussig menemukan bahwa pesugihan sering dikaitkan dengan kecemburuan terhadap mereka yang memperoleh kekayaan secara tiba-tiba. Para petani yang miskin sebetulnya iri terhadap orang yang dapat harta mendadak, katanya. Hal ini memicu imajinasi masyarakat bahwa orang kaya tersebut bersekutu dengan kekuatan gaib.

Taussig mengamati fenomena pesugihan di perkebunan Kolumbia, di mana para petani melakukan ritual gaib untuk meningkatkan hasil panen. Namun, ia menekankan bahwa praktik ini hanyalah mitos yang diciptakan untuk menakut-nakuti orang agar tidak menjadi kaya dan tetap bertahan dengan sistem ekonomi tradisional.

Kapitalisme sendiri dipandang sebagai setan atau iblis karena menimbulkan ketakutan akan eksploitasi. Jika setan menimbulkan ketakutan terhadap imajinasi manusia, maka kapitalisme menimbulkan ketakutan akan tindakan eksploitasi, jelas Taussig.

Penelitian Taussig telah memberikan pemahaman baru tentang fenomena pesugihan dan praktik serupa di seluruh dunia. Ia menyimpulkan bahwa kekuatan supranatural sebagai cara meraih kekayaan biasanya tumbuh subur ketika kapitalisme muncul di suatu wilayah.

Kesimpulan

Pesugihan adalah mitos yang muncul sebagai bentuk kritik terhadap kapitalisme dan kecemburuan sosial. Praktik ini tidak memiliki dasar nyata dan hanya berfungsi sebagai pengalih perhatian dari masalah struktural yang ditimbulkan oleh sistem ekonomi yang tidak adil.

Penelitian Taussig telah membantu kita memahami kompleksitas fenomena pesugihan dan peran kapitalisme dalam membentuk imajinasi masyarakat. Dengan mengungkap mitos di balik praktik ini, kita dapat lebih kritis terhadap narasi yang digunakan untuk mengabadikan kesenjangan dan ketidakadilan.

Special Ads
© Copyright 2024 - Braindiy Website Popular
Added Successfully

Type above and press Enter to search.