7 Fakta Pabrik Narkoba Modus Vape di Bali Dibongkar Bareskrim

Polisi Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 25 Kg Hashish Disita
Bareskrim Polri mengungkap laboratorium narkoba di Uluwatu, Bali, yang memproduksi 25 kilogram hashish. Pengungkapan ini merupakan hasil operasi gabungan dengan Bea-Cukai.
Dalam penggerebekan tersebut, polisi menangkap empat warga negara Indonesia (WNI) yang berperan sebagai pekerja dalam proses pembuatan narkoba. Sementara itu, empat pelaku lainnya masih dalam pengejaran, yaitu DOM (pengendali), RMD (peracik dan pengemas), IC (perekrut karyawan), dan MAN (penyewa vila).
Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada menjelaskan, penemuan laboratorium ini berawal dari temuan di Yogyakarta pada September 2024. Polisi kemudian mendeteksi lab di Jakarta dan Denpasar sebelum akhirnya menangkap pelaku di Uluwatu.
Menurut Wahyu, laboratorium ini kerap berpindah-pindah untuk menghindari penangkapan. Mereka tidak menyewa langsung sekaligus, ini diperkirakan untuk memudahkan mereka ketika ada sesuatu mereka bisa pindah tempat, ujarnya.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan jajarannya untuk terus berperang dan menuntaskan penanganan masalah narkoba dari hulu sampai hilir. Pengungkapan kasus ini merupakan tindak lanjut dari Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Desk Pemberantasan Narkoba yang dibentuk Menko Polkam.
Modus Operasi
Bareskrim Polri membongkar pabrik narkoba yang modus operasinya disamarkan dalam bentuk cairan untuk vape. Polisi menduga pelaku berpindah-pindah untuk menghindari penangkapan.
Kronologi Pengungkapan
Pengungkapan laboratorium narkoba di Uluwatu berawal dari temuan di Yogyakarta pada September 2024. Polisi kemudian mendeteksi lab di Jakarta dan Denpasar sebelum akhirnya menangkap pelaku di Uluwatu pada Selasa (19/11/2024).
Barang Bukti
Dalam penggerebekan tersebut, polisi menyita 25 kilogram narkoba jenis hashish yang diproduksi di Bali.
Pelaku
Polisi menangkap empat WNI yang berperan sebagai pekerja dalam proses pembuatan narkoba. Sementara itu, empat pelaku lainnya masih dalam pengejaran.
Analisis
Pengungkapan laboratorium narkoba di Uluwatu menunjukkan bahwa jaringan narkoba terus berkembang dan mencari cara baru untuk mengelabui aparat penegak hukum. Modus operandi yang disamarkan dalam bentuk cairan untuk vape menunjukkan bahwa pelaku sangat licik dan berusaha menghindari deteksi.
Tindakan tegas dari Polri dalam membongkar pabrik narkoba ini patut diapresiasi. Namun, upaya pemberantasan narkoba tidak hanya berhenti pada penangkapan pelaku, tetapi juga perlu dilakukan upaya pencegahan dan rehabilitasi bagi para pecandu.
✦ Tanya AI